top of page

Medical Mission Course XV tahun 2022

Penulis: drg. Rachel Emteta dan salah satu peserta MMC

Ibadah Pembukaan MMC XV 2022 Photo credit: Rachel Emteta


Medical Mission Course XV tahun 2022 kembali berlangsung secara virtual, yang dilaksanakan pada tanggal 6 Februari – 8 Mei 2022. Kondisi pandemi yang belum usai tidak membuat rangkaian MMC tahun ini berhenti. Allah yang memimpin MMC sejak tahun pertama adalah Allah yang sama yang menuntun setiap persiapan sampai MMC tahun ini boleh terlaksana.


Rangkaian MMC XV dimulai dengan sesi kelas dasar selama dua minggu, di mana kedua belas peserta diperlengkapi mengenai bagaimana mencari kehendak Allah secara mandiri, mengenal gambaran besar misi global Allah, mengenali dan menggumulkan panggilan pribadi secara spesifik dalam dunia misi medis.


Sesi eksplorasi yang berlangsung selama tiga minggu membukakan kepada peserta mengenai lembaga-lembaga misi yang dapat menjadi rekan sekerja, kesempatan mendengar life sharing dari para dokter dan dokter gigi Kristen misioner, serta mendapat paparan dari tujuh bidang misi medis yaitu cross cultural mission, urban mission and neglected people, medical mission networking, community health evangelism, health policy, law and management, mission and hospital.


Setelah lima minggu berlangsung pertemuan virtual, peserta memiliki kesempatan untuk praktik lapangan dengan lembaga/yayasan misi yang ada di berbagai kota. Pengalaman ini menolong peserta untuk observasi, visitasi dan melihat langsung pelayanan yang dikerjakan. Kesempatan berharga ini juga merupakan momen di mana beberapa peserta dan panitia dapat saling bertemu.


Pada waktu yang bersamaan, semua peserta memilih satu sampai dua dari tujuh bidang misi medis yang sudah dipaparkan sebelumnya. Pertemuan bersama mentor di dalam kelompok kecil selama tujuh minggu menolong peserta untuk menemukan langkah awal yang tepat dalam menekuni bidang misi medis yang mereka pilih, dibukakan tentang dasar biblikal, gambaran pelayanan dan realita yang terjadi di lapangan serta jejaring yang dapat dibangun.


Terpujilah Allah atas kebaikan dan penyertaan-Nya sehingga tiga belas minggu rangkaian MMC dapat berjalan dengan baik. Terlepas dari segala kekurangan, kami panitia sungguh bersyukur kepada Allah dan kepada seluruh mentor serta narasumber yang terlibat. Diakhiri dengan ibadah penutupan dan pengutusan, kami berdoa kedua belas peserta dimampukan dan diteguhkan dalam mengerjakan panggilan agung Allah serta taat dan setia sampai akhir.

Soli Deo Gloria.


Berikut adalah cuplikan dari kesaksian peserta MMC XV:


1. dr. Christa Adeline (FK UNS 2015)

”Melalui setiap sesi MMC, Saya merasa setiap sesi MMC adalah pertunjukan para pembicara dan panitia menyanyikan lagu ini kepada para peserta. Saya melihat dengan sungguh nyata orang-orang–yang beberapa umurnya jauh di atas saya pun–tetap terbakar dalam api kasih kepada Tuhan, dan ini merupakan penghiburan yang luar biasa.”


2. dr. Claudia Putri Grevi (FK Maranatha 2015)

”Melalui sesi-sesi dalam MMC, saya tidak hanya belajar untuk menemukan panggilan hidup saya sebagai dokter, namun juga belajar untuk memiliki relasi yang benar dengan Allah sebagai akarnya dan akhirnya menemukan panggilan hidup saya sebagai anak Tuhan yang berprofesi dokter.”


3. dr. Gian C. Kalalembang (FK UNHAS 2015)

”Bersyukur melalui berbagai materi dasar, praktik lapangan, serta life sharing dalam MMC saya dapat mengeksplor bentuk panggilan serta belajar dari para mentor”


4. dr. Jeslyn Tengkawan (FK Atmajaya 2011)

”Saya sangat menikmati sebagian besar sesi MMC, mulai dari misi terintegrasi, BGA, AWG, life calling, life planning, life sharing, B2B, konseling, track mentoring, dan juga mentoring personal. Saya mulai kembali disadarkan bagaimana seharusnya saya hidup sebagai dokter untuk Tuhan.”


5. dr. Jessica Nathania (FK Atmajaya 2014)

”Selama mengikuti MMC saya mengalami banyak perubahan mulai dari disiplin rohani, menentukan prioritas dalam hidup, management waktu dan yang pasti cara pandang saya terhadap misi Allah.”


6. dr. Joue Abraham Trixie (FK UKI 2014)

”Semenjak mengikuti MMC, saya boleh lebih tenang dalam menjalani hidup, lebih fokus kepada Tuhan, percaya akan kedaulatanNya, menjalani hari tanpada ada penyesalan, dan merasa ”cukup” sehingga tidak melihat kanan kiri lagi”


7. dr. Raoulian Irfon (FK Universitas Udayana)

”Saya mendapat kesempatan untuk mendengarkan kesaksian kehidupan dari kakak-kakak alumni dan dari berbagai lembaga misi. Setiap sharing terasa seperti sebuah orkestra kehidupan yaitu melihat bagaimana kuasa, penyertaan, serta tuntunan Tuhan bagi setiap orang dalam menjalankan hidup, panggilan, serta visi mereka. Tuhan mengenal, memanggil, memperlengkapi, serta memelihara setiap pribadi dengan cara yang luar biasa”


8. drg. Tesalonika Pratiwi Situmeang (FKG Universitas Hasanuddin 2013)

”Saya bersyukur karena lebih memahami hidup yang berintegritas, mengatur hidup, dan memahami bahwa pelayanan dalam berbagai profesi yang lebih aplikatif. Saya merasa dikuatkan untuk menggali potensi kita sebaik mungkin agar menjadi saluran berkat untuk banyak orang.”


9. dr. Yohana Revi Imanita (FK Universitas Diponegoro 2015)

”Saya semakin bersyukur dan menyadari anugerah-Nya, ketika boleh Dia persiapkan untuk menjalani panggilan-Nya – memang benar, Tuhan yang panggil dan Tuhan juga yang memperlengkapi.”


10. dr. Jein Pratiwi Pongbulaan (FK Universitas Hasanuddin 2014)

”Saya mendapatkan berbagai pelajaran berharga yang baru pertama kali saya dengar dan ada juga beberapa hal penting yang diingatkan dan disegarkan kembali. Saya kembali diingatkan bahwa tentang hati Allah buat suku-suku bangsa. Ini tidak asing bagi saya namun sempat saya lupakan selama beberapa waktu. Dan saya bersyukur mengetahui bahwa untuk mengerjakan visi Allah ini ada banyak cara, bukan hanya menjadi utusan lintas budaya seperti yang saya ketahui selama ini.”


11. dr. Simon Nathanael Wicaksono

”Melalui MMC, saya melihat bahwa penyertaan Tuhan nyata, semua ketakutan-ketakutan yang saya miliki selama ini terkait kehidupan pelayanan nyatanya tidak relevan dan sekalipun terjadi dalam pelayanan, hal tersebut tidak membatasi pekerjaan Tuhan.”


12. drg. Tio Tien Dina F. Girsang (FKG USU 2014)

”Melalui MMC, saya disadarkan akan pentingnya memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan yang baik dalam menggumulkan panggilan hidup. Setiap orang akan memiliki masa jatuh bangun dan dalam kondisi itu pun kita pasti dapat melihat kasih Tuhan, bekerja dalam kesadaran panggilan akan Allah membuat kita bekerja bukan bicara tentang menyenangkan atau tidaknya kondisi pekerjaan kita, namun kita sadar bahwa Allah menginginkan kita menyelesaikan bagian ini hingga akhinya kita menikmati manisnya ketika taat kepada Tuhan”


/stl



Peserta dan Panitia MMC XV 2022 Photo credit: Rachel Emteta

67 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page