top of page

Siapakah Raja Salomo?

Salomo adalah raja ketiga bangsa Israel, sejak mereka meminta kepada Samuel agar dipimpin oleh seorang raja (1 Sam. 8: 1-22). Dia adalah anak Raja Daud dari istrinya, Batsyeba (2 Sam. 12:24).  Setelah ayahnya memerintah Israel selama 40 tahun, Salomo menggantikannya menjadi raja atas Israel. Salomo lahir dan memerintah di tengah-tengah kerajaan Israel yang sudah kokoh (1 Raj. 2:12). Kerajaan itu menikmati kedamaian (peace), kemakmuran (prosperity), dan kestabilan politik. Hal ini tercermin dari nama Salomo (Ibrani: שְׁלֹמֹ֥ה) yang berasal dari kata “shalom” (שָׁלוֹם). Sama halnya dengan Saul dan Daud, Salomo memerintah atas bangsa Israel selama 40 tahun (1 Raj. 11: 42).


Memulai dengan ‘Cukup’ Baik

Berbeda dengan ayahnya, Salomo tidak menghadapi banyak pergumulan atau tantangan sebelum naik tahta. Daud mengalami begitu banyak bahaya, perang, ancaman dan upaya pembunuhan, fitnah, serta berbagai intrik politik ketika ia mulai terlibat dalam kehidupan kerajaan Israel, khususnya saat ia mengalahkan Goliat, prajurit raksasa Filistin itu. Sejak kemenangan itu, Daud semakin dipuji oleh bangsa Israel. Di sisi lain, Daud tumbuh menjadi musuh bebuyutan Raja Saul yang harus dibunuh bila ada kesempatan. Akan tetapi, berbagai pergumulan itu membuat Daud berelasi akrab dengan TUHAN. Salomo tidak mengenal TUHAN seperti ayahnya.


Ketika Salomo mulai memimpin kerajaan itu, TUHAN menampakkan diri kepadanya di Gibeon dalam sebuah mimpi. Berfirmanlah Allah: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu” (1 Raj. 3:5). Jawab Salomo: “...berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat...” (1 Raj. 3:9). Allah mengabulkan permintaannya. Hikmat ini menyertainya dalam banyak perkara kerajaan dan hikmatnya tersiar sampai ke seluruh Israel (1 Raj.3:28) dan segala bangsa datang kepadanya untuk mendengar hikmatnya (1 Raj.4:34). Allah pun mengaruniakan damai di seluruh negerinya (1 Raj.4:24). Salomo memulai kepemimpinannya dengan cukup baik, meskipun bukan tanpa kekurangan.


Salomo membangun Bait Allah

Sejak dahulu, Daud berkeinginan untuk membangun bait bagi Allahnya. Namun, Allah berfirman: “Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah... Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataranku sebab Aku telah memilih dia menjadi anak-ku dan Aku akan menjadi bapanya” (1 Taw. 8:3,6). Allah memandang Salomo spesial dan dipercayakan untuk membangun bait bagi Allahnya. Pada tahun keempat kepemimpinannya, Salomo mulai mendirikan rumah bagi TUHAN (1 Raj.6:1). Setelah tujuh tahun lamanya, rumah bagi Allah pun selesai didirikan (1 Raj. 6:38).

 

Kegagalan Raja Salomo

Raja Salomo memulai dengan cukup baik ketika meminta hikmat kepada Allah yang berfirman: “Mintalah apa yang hendak kuberikan kepadamu” (1 Raj. 3:5). Allah kemudian memberikan kepadanya hati yang penuh hikmat dan pengertian sehingga sebelumnya tidak ada seorang pun seperti dia, dan sesudah dia takkan bangkit seorang pun seperti Salomo. Tidak berhenti di situ, Allah juga memberikan kepadanya yang tidak ia minta yaitu kemuliaan yang besar (1 Raj. 3: 12-13). Hikmatnya menjadi terkenal dan kemuliaannya tersiar. Namun, mengapa dengan segala hikmat itu,  Salomo sampai melakukan hal-hal yang dibenci Tuhan? Mengapa Salomo  menjadi orang yang gagal?


  1. Cinta harta

Salomo adalah raja yang sangat kaya. Ia membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit (2 Taw. 1:15). Salomo membangun megah istananya dengan takhta bertingkat dan megah (1 Raj. 10:18-20). Ia memang membangun bait Allah (selama 7 tahun), namun Salomo membangun istana bagi dirinya jauh lebih besar dan lebih mahal selama 13 tahun (1 Raj. 7:1) menggunakan bahan-bahan terbaik dan sangat mahal dengan segala perkakasnya. Emas yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat 666 talenta, belum terhitung yang didapat dari para saudagar, pedagang, raja-raja Arab dan para bupati (1 Raj. 10:14-15).

 

  1. Cinta banyak wanita

Setelah menjadi raja, Salomo mengambil putri Firaun, raja Mesir, menjadi istrinya. Tidak hanya itu, Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het (1 Raj.11:1). Kepada bangsa Israel, TUHAN Allah telah berfirman: “Janganlah ia (raja) mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang...” (Ul. 17:17). Pada akhirnya, perempuan-perempuan itulah yang membuat hati Salomo menyimpang dari TUHAN Allah.

 

  1. Cinta kuasa dan kemuliaan

Raja Salomo berusaha membangun kekuatan militer yang kuat, salah satu parameter kekuatan di masa itu adalah kuda. TUHAN Allah telah berfirman tentang raja Israel: “...janganlah  ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda...” (Ul. 17:16). Apa yang Salomo miliki? Salomo mempunyai kuda 40.000 kandang untuk kereta-keretanya dan 12.000 orang berkuda (1 Raj. 4:26). Dari mana Salomo mendapat kuda-kuda itu? “Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim (Mesir/Egypt) dan dari Kewe... Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim (Mesir) berharga sampai 600 syikal perak...” (1 Raj. 10:28-29). Sangat menarik mempelajari pandangan Tuhan Yesus tentang kemuliaan Salomo ini. “Perhatikanlah bunga bakung di ladang... namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu” (Mat. 6:28-29)


Pada akhirnya, Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya (1 Raj. 11:6). Ia tidak memiliki relasi yang terus-menerus dengan TUHAN. Semua yang diberikan TUHAN kepadanya menjadi berhala bagi Salomo yang menyimpangkan hatinya dari Allah. Ia memulai dengan ‘cukup’ baik, namun pada akhirnya Salomo jatuh kepada penyembahan berhala hingga TUHAN pun akhirnya mengoyakkan kerajaan itu dari Salomo dan keturunannya.

48 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Hubungi Kami

Dapatkan update artikel SAMARITAN terbaru yang dikirimkan langsung ke email Anda.

Daftar menjadi Samareaders sekarang!

Instagram
Facebook
Media Samaritan
Media Samaritan

 Media Samaritan 2022

bottom of page