top of page

Untuk Apa Yesus Lahir (Manifesto Nazaret)




Pada suatu perayaan natal, seorang  pengkotbah memulai renungan dengan bertanya: “Apa yang terjadi kalau Yesus tidak lahir sampai hari ini?”

Pertanyaan itu membuat saya terkesima, karena saya belum pernah memikirkannya. Banyak dari kita akan menjawab: “aku akan tetap binasa dalam neraka” atau “tidak akan ada keselamatan“ atau “kita bukan anak –anak Allah”, “hampir seluruh dunia masih menyembah berhala”, atau jawaban-jawaban lain yang berfokus pada hubungan pribadi dengan Allah.

Benarkah Yesus hanya lahir untuk pribadi demi pribadi? Benarkah sukacita gegap gempita nyanyian malaikat di padang rumput 2000 tahun yang lalu untuk itu saja?

 

Untuk Apa Yesus Lahir

Apa yang Yesus proklamirkan di sinagoge Nazaret, masa awal pelayanan-Nya mungkin dapat menjawabnya. Setelah Dia berpuasa dan dicobai Iblis, Yesus memulai pelayanan mesianik-Nya. Dia datang ke Nazaret. Pada hari sabat, di sinagoge, Yesus membacakan bagian Firman Tuhan yang dikutip dari Yesaya 61:

 

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku , untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4: 18-19)

 

Yesaya menulis ratusan tahun sebelumnya, yakni suatu nubuat akan datangnya kerajaan Allah oleh sang Mesias, Yang Diurapi. Kelak bagian ini disebut orang sebagai Manifesto Nazaret, suatu pernyataan sikap yang diproklamirkan di Nazareth oleh sang Raja, Yesus Kristus. Sebagai yang diurapi oleh Allah, sang Mesias, Yesus memproklamasikan datangnya kerajaan-Nya pada hari itu: “hari ini, genaplah nats ini.”

Hari itu kerajaan Allah sudah datang, bukan akan datang. Tim Keller menuliskan Kerajaan Allah itu adalah pembaruan dari seluruh dunia melalui masuknya kekuatan supernatural. Saat segala sesuatu dibawa kembali di bawah wewenang Kristus, semua akan dipulihkan menjadi sehat, indah, dan bebas.

 

Merenungkan hal ini membuat kita mengerti mengapa malaikat surga menyanyi gegap gempita di malam kelahiran Kristus. Kelahiran yang menghadirkan kerajaan Allah di bumi yang gelap.


Kerajaan Allah yang bagaimana yang Yesus hadirkan?

 

Manifesto Nazaret
1.     Kabar baik bagi orang miskin

Apakah Yesus hanya datang buat orang miskin? Apa yang dimaksud miskin disini? Kata miskin yan dipakai adalah ptokhos artinya sangat miskin: yang berharap pada Tuhan, yang tidak berguna.

Dalam buku  Mengasihi Tanpa Menyakiti, Steve Corbet dan Brian Fikkert menuliskan bahwa kemiskinan terjadi karena rusaknya 4 hubungan dasar akibat masuknya dosa dalam dunia: Hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan dirinya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam semesta.

Dosa merusak keempat hubungan itu dan membuat setiap umat manusia menderita kemiskinan: kemiskinan keintiman rohani, kemiskinan diri, kemiskinan komunitas, dan kemiskinan penatalayanan. Keempat relasi yang pada mulanya Allah ciptakan untuk membuat manusia dan seisi ciptaan hidup penuh damai sejahtera dan sukacita. Keempat kemiskinan tersebut pada sebagian orang menyebabkan kemiskinan materi, kemiskinan budaya, kemiskinan pendidikan, kemiskinan sosial, dan kemiskinan di berbagai segi kehidupan. Kemiskinan penatalayan membuat sebagian orang jatuh dalam gila kerja, eksploitasi manusia lain dan alam. Kemiskinan rohani membuat manusia jatuh lebih dalam lagi pada kemiskinan di berbagai sektor.

Yah, itulah kabar baik itu. Itulah mengapa disebut kabar baik karena semua ciptaan yang jatuh dalam kemiskinan ini sedang menantikan datangnya kabar ini: pembebasan, pemulihan dan pembaharuan.

 

2.     Pembebasan pada tawanan, penglihatan pada yang buta dan membebaskan orang yang tertindas.

Buta, tawanan, dan tertindas tidak hanya dalam hal jasmani tetapi juga secara sosial budaya dan rohani.

Yesus tidak semata menyembuhkan orang yang buta secara fisik tetapi memberi pandangan kepada mereka yang buta secara rohani atau memberi pengertian kepada mereka yang tidak sanggup mengerti kebenaran.

Tawanan yang berarti tawanan perang: Yesus datang untuk memberi pengampunan dan pembebasan pada yang tertawan karena dosa.

Lukas 4: 18-19 dibaca dari Yesaya 60: 1-2. Pada bagian sebelumnya Yesaya  menuliskan kemarahan Tuhan pada bangsa Israel (Yesaya 58-60). Bagian ini difirmankan Tuhan sebagai teguran karena bangsa Israel mengabaikan keadilan sosial saat mereka menjalankan kegiatan keagamaan. Orang Israel masa itu mengabaikan anak yatim, janda dan orang asing. Jelaslah bahwa makna tawanan, tertindas pada bagian ini tidak semata merujuk pada hal rohani namun juga hal sosial. Sesungguhnya miskin, buta, tertawan dan tertindas menggambarkan kehidupan manusia di luar Kristus.

 

3.     Memberitakan tahun rahmat Tuhan telah tiba

Dalam tradisi bangsa Israel, setiap tahun ke-50 merupakan tahun Yobel, tahun pembebasan atau  disebut juga tahun rahmat Tuhan. Pada tahun ini setiap tanah yang sudah digadaikan dikembalikan pada pemiliknya, budak-budak dibebaskan, hutang-hutang dihapuskan. Tahun  ini menggambarkan pemulihan: semua yang hilang dikembalikan, semua yang rusak diperbaiki dan dipulihkan. Dengan mengatakan ini  Yesus memproklamirkan dimulainya kehadiran kerajaan Allah, kerajaan  yang membawa hasrat Allah untuk menyembuhkan, merestorasi dan memperbaharui (Healing – Restoration – Renewal).

Ya! Bersukacitalah, gegap gempitalah, sebab Kerajaan Allah telah datang, sedang datang, dan akan menuju kesempurnaannya pada saat kedatangan Kristus kedua.

 

Kerajaan yang Telah, Sedang dan akan Datang

Sejak kehadiran Yesus, dunia tak pernah lagi sama. Yang miskin diberi makan. Yang miskin relasi diri dan sosial seperti Zakehus dan perempuan Samaria dipulihkan serta dibebaskan dari keterasingan dan citra diri yang rusak. Yang sakit disembuhkan, yang buta dicelikkan matanya, yang tidak memahami kebenaran diberi pengertian, yang tertawan oleh roh jahat dibebaskan. Hingga pada puncaknya rusaknya hubungan dengan Allah (kemiskinan rohani) dipulihkan melalui penyaliban dan kebangkitan-Nya.

Layaknya manifesto; pernyataan sikap suatu kelompok, maka apa yang Yesus kerjakan diteruskan oleh para murid-muridnya hingga hari ini. Hadirnya Roh Kudus memampukan para murid, jemaat mula mula, dan orang orang percaya sampai hari ini untuk meneruskan Manifesto Nazaret ini. Pengikut Kristus meneruskan hadirnya kerajaan Allah dalam dunia – dari satu tempat ke tempat lain sampai ke seluruh dunia, dari abad satu ke abad lain, dari suatu peradaban ke peradaban lain, dari satu bidang kehidupan ke berbagai bidang kehidupan.  Sejarah mencatat bahwa pelayanan kesehatan, Samaritan law, tatanan hukum, penghapusan perbudakan, pemerataan pendidikan  dan tingkat sosial, tatanan sosial, penghapusan perbudakan, undang-undang pernikahan yang mengatur monogami, perlindungan anak yatim dan kaum yang rentan, perkembangan seni dan ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh pengikut Kristus atau kekristenan. Sesungguhnya, sampai hari ini, dunia dengan segala kekurangan di sana sini, Kekristenan telah membawa dampak besar pada dunia.

 

Penutup

Apa yang terjadi jika Yesus belum lahir sampai hari ini? Ijinkan saya menjawab:

Saya tetap hidup dalam dosa, tidak mengenal dan memiliki relasi dengan Allah. Saya dan keluarga saya mungkin akan menyembah berhala, baik berhala kuno maupun ilah-ilah modern. Saya akan hidup hanya untuk hari ini, tanpa tahu untuk apa saya hidup. Pasti saya akan bekerja tanpa ada libur di hari Minggu. Saya akan total mengejar karir, bisa jadi sampai mengabaikan anak dan suami. Mungkin malah sebaliknya, saya tidak bisa memiliki pendidikan tinggi seperti yang saya mau karena tidak diperuntukan untuk wanita atau untuk kelas sosial dimana saya berada. Saya akan hidup dalam kecemasan dan rasa takut di tengah dunia yang semakin jahat. Relasi keluarga saya buruk satu sama lain. Kehidupan pernikahan yang bebas atau mungkin tanpa pernikahan. Mungkin saya akan lahir dari keluarga yang poligami atau bisa saja pernikahan saya pun adalah pernikahan poligami. Saya akan berada di pemerintahan yang mungkin semena-mena dan perbudakan yang masih berlangsung di masyarakat. Saya akan hidup dalam tatanan hukum yang jauh dari kebenaran dan keadilan. Sarana layanan masyarakat (kesehatan, pendidikan, lingkungan pemukiman, dan lainnya) mungkin tidak dapat secara adil saya nikmati karena adanya pembedaan kelas dan golongan masyarakat. Alam ini mungkin sudah jauh lebih rusak: tidak akan ada yang mengkampanyekan ‘Go Green’, akan ada  banyak rekayasa genetika yang berdampak buruk bagi kemanusiaan karena mungkin tidak ada kajian etik yang menahannya, peperangan akan lebih banyak lagi terjadi, dan mungkin masih banyak  penjajahan di berbagai tempat. Ada banyak kemungkinan yang kita dapat tambahkan.

Puji Tuhan! Kristus lahir dan kerajaan-Nya pun telah datang. Kehadiran kerajaan Allah 2000 tahun yang lalu, terus berlangsung sampai hari ini dan menuju kesempurnaannya pada kedatangan Kristus kedua kali. Kita umat percaya yang sudah terhisap di dalam warga kerajaan Allah, harus menghadirkan kerajaan Allah ini ke sekitar kita dan memberi kesempatan pada orang di sekitar kita mencicipi Kerajaan Allah yang telah hadir itu: menyembuhkan, memulihkan, dan memperbaharui. Seperti Kristus melakukannya dalam semua aspek kehidupan: rohani, jasmani, sosial, budaya, politik, kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Seperti para murid dan orang percaya mula-mula, mari kita teruskan Manifesto Nazaret sampai sang Raja datang kembali. Melakukannya tidak sekedar berdiri di mimbar memberitakan pemulihan relasi dengan Allah, tetapi hidup di antara dan bersama manusia lain: menghadirkan kerajaan Allah melalui profesi, pertemanan, hobi, kegiatan sehari-hari, keluarga, lingkungan tempat tinggal, bangsa dan negara. Melakukannya tidak dengan mengasingkan diri agar tetap kudus, tetapi berani keluar memberi warna untuk menghadirkan proses penyembuhan, restorasi dan pembaharuan. Melakukannya mungkin tidak pada sejumlah besar orang tetapi seusai dengan apa dan siapa yang Tuhan percayakan dan bawa pada kita. Membawa kebenaran dan keadilan yang Kristus telah hadirkan untuk dapat dicicipi oleh orang di sekitar kita. Semuanya mungkin karena Allah telah hadir dan diam di dalam kita. Imanuel.

 

 

Penulis adalah seorang konsultan ginjal dan hipertensi di RSUD Tarakan, Jakarta.

 

/aas

88 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page