top of page
Subscribe
Instagram
Facebook
Donation

Tetaplah Mengerjakan Keselamatanmu di Dunia

Filipi 2:12-3:16

Bagian ini diawali dengan tuntutan rasul Paulus agar jemaat tetap taat dan “tetap mengerjakan keselamatan mereka” (ay. 12). Apa yang mendasari perintah untuk “tetap mengerjakan keselamatan”? Untuk memahaminya ada baiknya kita mengetahui konteks mengapa tuntutan itu akhirnya muncul, dalam hal ini adalah “mereka hidup di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat” (Fil. 2:15). Pada edisi eksposisi sebelumnya, kepada kita telah diperlihatkan sejumlah paradoks dala m kehidupan Kristen. Di dalam bagian ini, urgensi membukakan paradoks itu semakin terlihat.

Frasa “angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat” berkaitan dengan tiga paradoks yang telah diulas pada eksposisi sebelumnya yaitu: Semakin banyak orang yang tidak bisa bersyukur; semakin banyak orang yang bersukacita untuk hal-hal yang lahiriah nan fana; serta semakin banyak orang tidak mau mengosongkan diri namun malah menyombongkan diri di hadapan orang lain. Hal ini sangat jauh dari teladan Kristus yang telah diuraikan rasul Paulus pada Filipi 2:5-8. Efek dari cara hidup seperti ini tersirat dalam Filipi 2:14 yaitu hidup bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Tuntutan rasul Paulus saat mengawali bagian itu tentu saja menyiratkan bahwa praktik hidup dari angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat di atas sangat mengancam dan menggoda orang-orang percaya seperti kita. Karena itulah rasul Paulus melanjutkan tuntutannya tersebut dengan kalimat, “bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir” (Fil. 2:12). Godaan begitu kuat. Lalu apa yang dilakukan oleh sang rasul untuk menolong jemaat?

 

Memberi teladan (2:17-18)

Pada bagian ini Paulus mengingatkan jemaat tentang dirinya yang telah mengalami berbagai penderitaan. Jika penderitaan itu pun masih berlanjut, demi pertumbuhan jemaat ia rela. Ibadah adalah pertemuan atau interaksi antara Allah dan manusia (umat). Dalam ibadah kala itu, lazim diisi dengan pencurahan darah korban. Karena itu agar jemaat bisa berinteraksi dan semakin mengenal Allah, Paulus rela darahnya dicurahkan (Fil. 2:17). Jemaat tentu saja sudah sangat mengetahui bahkan menyaksikan sendiri penderitaan Paulus di Filipi dan juga telah mendengar penderitaan Paulus di tempat-tempat lain. Tapi dia tetap bersukacita. Inilah teladan yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaatnya yang hidup di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan sesat itu. Rela berkorban agar jemaat semakin mengenal Allah.

 

Mengutus Timotius dan Epafroditus (2:19-3:1a)

Kehidupan Kristen yang akhirnya menjadi sama dengan dunia ini ternyata tidak hanya dialami oleh jemaat biasa, tetapi juga oleh para pelayan. Hal ini terindikasi dalam kalimat Paulus saat hendak mengirim Timotius. Mengapa Timotius? Karena semuanya hanya mencari kepentingannya sendiri, kata Paulus (Fil. 2:21). Tidak mudah mencari pelayan yang setia dan teruji seperti Timotius (Fil. 2:22). Gambaran kehidupan para pelayan yang akhirnya juga menjadi sama dengan dunia ini tentu semakin menguatkan Paulus mengapa jemaat Filipi diminta untuk taat dan terus berjuang mengerjakan keselamatan mereka. Mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah satu sisi, tapi pada sisi lain ancaman dan godaan untuk menjadi serupa dengan dunia ini juga tidak kalah penting untuk dilawan. Itulah alasan mengapa Paulus hendak mengirim Timotius sebelum ia kembali mengunjungi jemaat Filipi (Fil. 2:23-24). Namun, untuk sementara ini Paulus mengirim Epafroditus sekaligus yang membawa surat ini.

 

Berhati-hati pada ajaran yang beredar (3:1b-16)

Gambaran angkatan yang bengkok hatinya dan sesat diperlihatkan oleh rasul Paulus dalam bagian ini. Paulus menyebut mereka sebagai anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat, dan penyunat-penyunat yang palsu (3:2). Ada satu ciri ajaran sesat yang sengaja Paulus sorot dalam bagian ini yaitu orang yang begitu membanggakan hal-hal yang lahiriah. Inilah realitas angkatan yang bengkok hatinya dan sesat itu. Apakah Anda menemukan pengajaran yang seperti ini? Apakah Anda sedang tergoda dengan ajaran yang seperti ini? Ada banyak media yang digunakan untuk mengajarkan hal-hal seperti ini. Kita senantiasa terpapar oleh ajaran-ajaran seperti ini. Berhati-hatilah kata Paulus!

Selanjutnya Paulus kembali mengajak jemaat untuk melihat teladannya. Paulus mengakui bahwa dia dulunya juga sangat membanggakan hal-hal lahiriah. Sebagai orang Yahudi dan penganut Yudaisme, dia adalah orang yang tidak bercacat (Bdk. 3:4-6). Dia merupakan golongan elit dalam orang Ibrani. Pengetahuan dan wawasannya juga sangat luas. Dari sisi keberanian dalam membela imannya, dia tidak tertandingi. Tindakannya memimpin penganiayaan terhadap pengikut Kristus adalah bagian dari keberaniannya dalam menjaga kemurnian iman orang Yahudi. Semua hal-hal yang dituntut dalam hukum dan tradisi Yahudi telah dilakukannya. Secara pencapain di dunia, dia pantas bangga dan banyak orang bangga kepadanya. Namun pengenalan akan Kristus membuat semua hal-hal yang lahiriah itu dianggapnya sampah (ay. 8).

Saudara-saudara, mengganggap segala pencapaian di dunia sebagai sampah bukan berarti bagi Paulus mengajarkan bahwa semuanya itu tidak perlu dikejar dan tidak berguna. Kita harus melihatnya dari perspektif apakah itu semua membuat kita semakin mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya atau tidak. Hal ini dikarenakan semua pencapaian itu bisa membawa kita kepada kesombongan dan mengganggap bahwa kita tidak membutuhkan Kristus dan kuasa-Nya lagi. Paulus menjelaskan bahwa cara pandangnya tersebut kini telah berubah oleh karena pengenalan akan Kristus (ay. 7). Dia tidak mau jika hal-hal lahiriah itu akhirnya membuatnya tidak memperoleh Kristus (ay. 8). Pada ayat 10, Paulus menegaskan kembali bahwa yang dia kehendaki adalah pengenalan akan Kristus serta kuasa kebangkitan-Nya. Jadi cukup jelas bahwa semua pencapaian di dunia bukannya tidak penting. Yang menjadi acuannya adalah apakah semua itu membawa kita kepada pengenalan akan Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya. Jika tidak, semuanya itu adalah sampah! Berhati-hatilah! 

Kommentare


Hubungi Kami

Dapatkan update artikel SAMARITAN terbaru yang dikirimkan langsung ke email Anda.

Daftar menjadi Samareaders sekarang!

Instagram
Facebook
Media Samaritan
Media Samaritan

 Media Samaritan 2022

bottom of page