top of page

Petualangan bersama Tuhan belum Selesai


Shalom!

Perkenalkan, saya Livia Difyanty, biasa dipanggil Livia, dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo angkatan 2016. Saya lahir dan besar di kota Bandung. Saat ini akan menjalani masa internship di RS Aisyiyah, Muntilan, periode Mei 2023-2024.

 

Setelah saya lulus UKMPPD di akhir tahun 2022, saya bertanya kepada Tuhan:  “Apa yang akan saya lakukan selama menunggu masa internship yang baru akan saya ikuti di bulan Mei 2023?”, sampai pertanyaan “Tuhan memanggil aku untuk jadi dokter yang seperti apa ya?” Tuhan menjawab saya melalui ajakan seorang kakak (alumni MMC) untuk mengikuti MMC di awal tahun 2023. Jawaban yang sungguh tepat dari Tuhan untuk semua pertanyaan di kepala saya saat itu. Melalui kegiatan MMC, saya rindu untuk mengetahui apa yang menjadi panggilan Allah bagi saya secara khusus. Saya juga ingin mengetahui apa yang menjadi isi hati Allah di muka bumi ini.

 

Sepanjang mengikuti MMC dari awal hingga akhir, Tuhan seperti sedang berbicara kepada saya secara pribadi. Jika harus memilih 1 sesi yang paling berkesan, maka saya akan memilih sesi Alone with God. Titik yang sangat mengubahkan hidup saya, ketika saya di minggu pertama melakukan simulasi Alone with God. Sekian lama saya tidak menyadari kekeringan di dalam diri saya. Tuhan bukakan keadaan saya yang sangat kering dan betapa saya sangat memerlukan Dia. Sekian lama saya seperti sedang berlari tanpa arah dan tujuan di suatu padang gurun, tetapi di momen itu, Tuhan menarik saya untuk duduk diam, tersungkur di hadapan-Nya, dan menikmati Dia. Saya hanya bisa menangis dan tertunduk lemas di hadapan-Nya, menyadari betapa hancur dan berdosanya saya sebagai anak yang dikasihi-Nya. Betapa haus dan keringnya saya, yang sangat membutuhkan jamahan dan air hidup-Nya. Saya sangat bersyukur kepada-Nya karena Dia mengingatkan saya akan kasih mula-mula yang seharusnya saya miliki untuk-Nya, yang terlebih dahulu mengasihi saya.

 

Tuhan membukakan banyak pandangan baru yang belum saya lihat sebelumnya. Cara saya memandang visi Allah secara global menjadi sangat berubah. Sekarang saya mengetahui kalau Allah sangat rindu melihat semua suku bangsa menyembah-Nya. Apakah saya mau menjadi anak-Nya yang punya kerinduan yang sama dan taat membagikan Injil-Nya? Tuhan pun perlahan memberikan kepekaan kepada saya akan panggilan yang sedang Tuhan kerjakan dalam diri saya. Tidak hanya itu, selama MMC, Tuhan seperti sedang “menghancurkan” bejana hati saya untuk Tuhan bentuk menjadi yang baru. Tuhan memulihkan relasi saya dengan-Nya dan juga sesama, serta membentuk karakter saya untuk menjadi pribadi yang semakin serupa dengan-Nya.

 

Setelah MMC ini, banyak PR yang harus saya selesaikan. Mengalami pemulihan dari Tuhan di dalam diri saya telah mendorong saya untuk berkomitmen untuk terus bergumul bersama-Nya. Menggumulkan tujuan Allah dalam hidup saya secara khusus, mengetahui panggilan-Nya dalam hidup saya, dan bagaimana saya belajar taat langkah demi langkah menjadi sesuatu yang akan terus saya pergumulkan. Dan yang ada di depan mata saya sekarang adalah masa internship. Kiranya saya dapat menyaksikan Kristus melalui keseluruhan hidup saya selama masa ini.

 

Akhir kata, MMC ini adalah salah satu bentuk ketaatan saya pada Tuhan untuk memenuhi panggilan-Nya. Panggilan-Nya untuk membentuk saya semakin serupa gambar-Nya dan memproses saya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Petualangan bersama dengan Tuhan belum selesai, masih ada banyak langkah yang harus dijalani, memenuhi visi yang Tuhan berikan dalam hidup saya, dan terus menghidupi apa yang Roma 12:1 katakan. Kemuliaan hanya bagi Allah!

 

Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

(Yosua 1:9)

 

*Penulis adalah salah satu peserta MMC XVI


/stl

75 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page