top of page
Subscribe
Instagram
Facebook
Donation

Integritas Hidup

ree

Integritas menurut KBBI edisi keempat (2008) adalah mutu, sifat, atau keadaan yang enunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan. Menjadi seorang yang berintegritas berarti menjadi seorang paripurna atau utuh dalam berbagai aspek hidupnya, luar-dalam, kata-perbuatan, serta

pikiran-tindakan yang serasi dan selaras.


Di Alkitab istilah integritas tidak muncul, tetapi dipakai kata-kata seperti kejujuran (Mzm.25:21; Ams. 2:9; Yes.11:4; Mal.2:6; Mark.12:14) dan ketulusan (Mzm. 25:21;26:1, 11; 41:13; Ams. 11:3; 14:32; 2 Kor.1:12). Jujur dimengerti sebagai keserasian kata dengan perbuatan/fakta. Tulus adalah keserasian hati dengan kata dan perbuatan (Ams. 23:7).


Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya (Ams. 21:8).

Orang yang jujur tidak menyembunyikan kenyataan sehingga orang lain memercayai apa yang dia katakan sebagai kebenaran. Sebaliknya orang yang berwatak penipu, apa yang dia katakan tidak dapat dipegang, selalu ada alasan untuk tidak mengatakan yang sebenarnya.


Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya (Ams. 16:10).

Kejujuran merupakan faktor utama kepercayaan dan penghargaan orang lain, terutama pimpinan kita terhadap diri kita.


... orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ (Ams. 2:21).

Bagaimana menjalani hidup yang berintegritas?

Mempertahankan hidup yang tidak bercela, penuh integritas dan berani tampil beda di tengah

manusia, dunia yang korup atau sistem yang sudah rusak oleh dosa tidaklah mudah. Tidak sedikit orang yang akhirnya terseret mengikuti arus dunia sehingga menjadi orang yang gagap atau hidup menurut kelakuan orang fasik.


Ted W. Engstrom, seorang pengarang Kristen menulis bahwa orang-orang yang mempunyai

integritas sangat dibutuhkan:

Dunia Membutuhkan Orang-Orang**

yang tidak bisa dibeli:

yang perkataan-perkataannya bisa diandalkan;

yang lebih menghargai karakter dari pada kekayaan

yang mempunyai pendapat sendiri dan berkemauan keras;

yang lebih besar dari jabatannya;

yang tidak gentar untuk mengambil risiko;

yang tidak kehilangan individualitasnya dalam kumpulan massa;

yang jujur terhadap soal-soal yang kecil maupun yang besar;

yang tidak mengadakan kompromi dengan yang jahat;

yang tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri;

yang tidak mengatakan bahwa mereka melakukan sesuatu, karena "tiap orang melakukannya"

yang setia kepada kawan-kawannya dalam keadaan susah dan senang;

yang tidak percaya bahwa kelicikan, keras kepala, dan tipu muslihat adalah cara-cara untuk

mencapai sukses;

yang tidak malu atau takut untuk berpegang pada kebenaran meskipun tidak populer, dan

yang dapat berkata "tidak" dengan tegas, meskipun seluruh dunia berkata "ya"...


Orang mempunyai integritas seperti itu kalau hati nuraninya senada dengan kehendak Allah. Persekutuan yang setia dengan Tuhan - memberi integritas kepada sikap dan kelakuannya. Ia

tidak munafik. Sikap lahiriah yang kelihatan sama dengan sikap batiniah yang tidak kelihatan. Ia yakin bahwa yang terpenting dalam kehidupannya bukan pendapat orang lain, tetapi hubungannya dengan Tuhan Allah.


*Ditulis kembali berdasarkan wawancara dengan dr. Merki Rundengan

**Terjemahan oleh D. Susilaradeya dalam buku Hai Pemuda, Pilihlah!; BPK GM; hal. 82.


/tp

Comments


Hubungi Kami

Dapatkan update artikel SAMARITAN terbaru yang dikirimkan langsung ke email Anda.

Daftar menjadi Samareaders sekarang!

Instagram
Facebook
Media Samaritan
Media Samaritan

 Media Samaritan 2022

bottom of page