
Food for The Hungry (FH) adalah sebuah organisasi nirlaba Kristen yang sangat dikenal, berpusat di California Selatan dan didirikan pada tahun 1971. Misi jangka panjang organisasi tersebut adalah mengentaskan kemiskinan dalam komunitas dalam waktu 10-15 tahun. Organisasi ini akan pergi ke suatu tempat yang tersulit di muka bumi dengan strategi akhir, memberdayakan pemimpin lokal, berjalan bersama dengan mereka dan mendorong komunitas mereka membentuk tempat yang dapat memberikan mereka sumber daya sendiri. Hal yang menarik dari organisasi ini adalah dalam setiap aula, kantor, bahkan kaos para staf FH di seluruh dunia, terdapat suatu kata-kata yang berasal dari Mikha 6:8 “Act justly. Love mercy. Walk humbly”. Bukan suatu kebetulan ayat itu dipilih menjadi pengingat kerja organisasi ini karena ayat ini pun merupakan ayat favorit Dr. Larry Ward, sang pendiri FH.
Kutipan ayat di atas terambil dari kitab Mikha yang merupakan kitab yang cukup singkat berisi suatu nubuatan yang sangat luar biasa yang meramalkan kejatuhan Yerusalem dan Samaria serta menawarkan harapan kepada “sisa-sisa Yakub” (Mikha 5:7) yang akan dipulihkan. Pada pasal 6, Tuhan mengingatkan kepada umat-Nya bagaimana Ia mengasihi mereka pada masa lampau. Mikha mempertanyakan bagaimana ia dapat dipulihkan oleh Tuhan. Ia sampai pada akhirnya mengorbankan anaknya sendiri. Melalui pernyataan ini, Mikha menunjukkan keputusasaan apakah umat Tuhan akan kembali kepada Tuhannya. Namun, kemudian ia menyadari bawa Tuhan telah menunjukkan jalan dan jalan itu sederhana. Bagaimana kita dapat memaknai Mikha 6:8 dalam kehidupan kita? Mari kita lihat bagaimana Dr. Larry Ward memaknai ayat ini.
Act Justly
Sebagai langkah pertama, Tuhan berkata, berlakulah adil atau lakukan keadilan yang mana merupakan suatu kualitas diri untuk tidak berpihak dan jujur. Dr. Ward sangat terbeban untuk melihat keadilan atau lebih tepatnya ketidakadilan terkait dengan distribusi makanan di seluruh dunia. Sekali waktu, ia menulis pada seorang sahabatnya, “Ratusan bahkan ribuan orang kelaparan di India, sementara gandum yang cukup memberikan mereka makan tersimpan banyak dalam gudang-gudang di Alberta, Amerika Serikat. Ia memprediksi bahwa distribusi makanan akan menjadi semakin tidak adil. Ward mengenali suatu sistem yang sangat kompleks yang tetap membuat sekelompok belahan dunia tidak mendapat akses sumber makanan di bagian dunia yang lain. Ward melihat bahwa perannya dalam berlaku adil adalah bekerja memperbaiki kesalahan ini. Tanpa memandang sistem sosial dan politik apa pun yang menciptakan kelaparan, ia bertekad untuk berkarya mengatasi penderitaan dari orang-orang yang kelaparan.
Bercermin dari teladan Dr. Ward, kita dapat melihat bahwa mencintai keadilan harus diiringi dengan perilaku yang adil. Kita mungkin menyukai keadilan dan gagasan di dalamnya, tetapi tidak banyak dari kita yang benar-benar siap melakukan keadilan. Berlaku adil kerap kali menuntut kita untuk mengasihi mereka yang tertindas atau hidup dalam tekanan, sedemikian rupa hingga bahkan mengorbankan aspek personal dari diri kita – waktu, tenaga, materi, pikiran, mental, dan sebagainya.
Love Mercy
Perintah Tuhan selanjutnya dalam Mikha 6:8 adalah “to love mercy”. Menurut kamus Alkitab, mercy atau belas kasih membutuhkan sikap hati yang mendalam dan suatu perbuatan yang muncul keluar. Dr. Ward mendirikan FH dengan membawa unsur belas kasihan ke dalam budaya organisasinya. Ward mendapatkan fakta bahwa setiap harinya sekitar 10.00 orang di seluruh dunia menderita akibat kelaparan. Nuraninya sangat terganggu dengan angka itu serta dalam doanya meminta Tuhan untuk suatu jawaban bagaimana ia dapat mengambil peran. “Saya hanya satu orang saja,” doanya. Seketika ia merasa Tuhan membalas doanya, ”Tetapi mereka akan mati satu persatu, anak-Ku, mereka akan mati satu persatu”. Dr. Ward akhirnya menyadari bahwa jika orang meninggal satu demi satu, maka mereka dapat menolong satu demi satu. Kemudian, ia mendirikan FH dengan konsep bahwa belas kasihan dapat ditunjukkan pada satu orang pada suatu waktu. Digerakkan oleh belas kasihan, kita dapat melakukan satu langkah dengan kasih yang tak terbatas pada satu orang yang membutuhkan.
Mencintai kesetiaan atau love mercy sejatinya harus diiringi tindakan mengasihi orang lain. Seseorang tidak bisa berkata bahwa dirinya mencintai kesetiaan tanpa mengasihi sesamanya. Lebih jauh lagi, kita tak bisa mengklaim bahwa kita adalah seorang yang mengasihi orang lain tanpa adanya dorongan untuk memberi. To love mercy berarti siap untuk mengasihi orang lain, membayar harga untuk mengasihi dan memberi bagi orang lain, sama seperti Kristus yang telah terlebih dahulu mengasihi kita dan memberikan diriNya bagi kita.
Walk Humbly
Perintah yang ketiga dalam Mikha 6:8 adalah “to walk humbly with your God” atau berjalan dengan penuh kerendahan hati bersama Tuhan. Sepanjang hidupnya, Dr. Ward menunjukkan kerendahan hati dalam setiap karyanya. Ia menyadari bahwa tanpa kasih karunia Tuhan, maka dirinya tidaklah berarti. Ia sering mengutip Mazmur 34:7 untuk merujuk siapa dirinya. “Orang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya”.
Berjalan dalam Tuhan dengan penuh kerendahan hati adalah kunci utama saat berkarya bagi orang miskin. Terlalu sering bahwa kita mengira orang miskin tidak memiliki apapun untuk berbagi atau memberi pengajaran. Sebaliknya, berjalan dalam Tuhan dengan penuh kerendahan hati akan membuat kita mampu mengenali kemiskinan yang ada dalam diri kita baik dalam pikiran, jiwa, roh serta tubuh tanpa kasih karunia Tuhan.
“Act justly, love mercy, walk humbly” sangat memaknai kehidupan Dr. Larry Ward dan pelayanannya. Bagaimana dengan kita? Mari memohon pertolongan Roh Kudus untuk menyelidiki hati kita dan menolong kita untuk juga memaknai ayat ini dan mengaplikasikannya dalam hidup dan panggilan kita sehari-hari.
*) Penulis saat ini bekerja sebagai dokter spesialis anestesi.
/stl
Comments