Kita tentu tahu, tujuan kita bekerja adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia. Setiap harinya kita menghabiskan sebagian besar waktu hidup kita di tempat kerja, bahkan terkadang lebih banyak dibandingkan waktu bersama keluarga. Karena itu, kita harus mulai melihat tempat kerja sebagai tempat di mana kita harus memberi yang terbaik dari diri kita. Menjadi saksi Kristus di tempat kerja berarti bagaimana kita mengenal orang-orang di sekeliling kita, dan dikenal oleh mereka.
Tantangan bekerja di dunia medis
Sebagai tenaga kesehatan yang melayani pasien setiap harinya, kerap kali kita harus menangani pasien dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga kita seringkali kekurangan waktu. Hal ini juga menimbulkan kelelahan, kejenuhan, kurang teliti, dan juga dapat menumpulkan kepekaan hati kita untuk melihat kebutuhan jiwa mereka. Waktu terbatas, sedangkan yang harus dikerjakan sangat banyak sekali. Akibatnya, sering kita tergoda untuk mengerjakannya asal saja, yang penting pekerjaan saya selesai.
Apa yang dapat kita lakukan?
Dengan kondisi pekerjaan demikian, bagaimana kita sebagai dokter Kristen dapat menjadi terang?
Bekerja keras dan profesional
Dalam 1 Korintus 10:31 dikatakan: ”Apapun yang kamu kerjakan, kerjakanlah untuk kemuliaan Tuhan.” Sebagai orang Kristen, kita harus memberi yang terbaik dalam segala hal yang kita kerjakan, sesuai keilmuan terbaik yang kita kuasai, sambil menyerahkan hasilnya kepada Allah yang empunya kehidupan.
Untuk ini tentu ada harga yang harus dibayar. Mungkin kita harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjelaskan ke pasien dan keluarga mengenai kondisi penyakit mereka, memberi tenaga ekstra untuk mengisi rekam medis dengan baik dan lengkap. Kita mungkin tak akan diperhatikan ketika melakukan hal-hal kecil, tidak ada pujian ataupun apresiasi. Namun, kita memang dituntut untuk mengerjakan segala sesuatunya yang terbaik, sesuai dengan standar Allah, bahkan ketika tidak ada orang lain yang melihat/memperhatikan.
Senyum dan sapa
Meski sederhana, senyum dan sapa dapat berdampak besar. Sebagai orang Kristen, sumber sukacita kita adalah Kristus yang ada dalam hati kita, bukan kondisi yang terjadi di sekitar kita. Sehingga, dalam kondisi selelah dan sesibuk apapun, kita bisa tetap tersenyum dan menyapa orang-orang di sekitar kita.
Di tempat kerja kita, kita berelasi dengan banyak orang, mulai dari pasien, perawat, teman sejawat dokter, farmasi, petugas laboratorium, petugas keamanan, hingga petugas kebersihan. Relasi ini kita bangun melalui komunikasi. Hendaknya kita menyampaikan nilai-nilai dan cara pandang Kristen dalam komunikasi kita setiap saat. Jangan menyembunyikan terangmu di bawah keranjang, biarlah terangmu bersinar secara alamia dan dengan penuh sukacita.
Tunjukkan kasih dan selalu bersedia menolong
Kesibukan dan kelelahan sering membuat kita menjadi orang yang egois dan mengasihani diri sendiri. Terkadang kita menjadi marah dan berusaha menunjukkan pada semua orang betapa sibuk dan lelahnya kita. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk selalu mengandalkan Dia. Biar Allah yang menjadi sumber kekuatan kita yang tiada habisnya untuk menolong orang-orang di sekitar kita yang memerlukan.
Layanilah sesamamu. Membantu perawat membawa status rekam medis yang menumpuk banyak. Membantu pasien yang kesulitan turun tangga. Memesankan taksi online untuk mengantar pasien yang kebetulan sedang mau pulang setelah rawat inap. Berikan perhatianmu bagi hidup orang lain. Jadilah seseorang yang peduli. Kasihi teman kerjamu sehingga mereka bisa mengenal Sumber Kasihmu.
Rendah hati
Profesi dokter hingga saat ini masih dianggap mulia dan terhormat. Namun, sebagai pengikut Kristus, kita harus belajar dari Yesus yang rendah hati. Ia yang adalah Allah, mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang Hamba. Hendaklah kita senantiasa mengingat siapa diri kita –manusia berdosa, supaya kita selalu memanusiakan orang lain yang adalah sesama kita.
Hendaknya kita tidak merasa diri paling tahu dan paling benar. Selalu mau mendengar dan belajar, terbuka untuk dikritik dan menerima masukan dari pasien/teman sejawat.
Disiplin, jujur dan berintegritas
Berjuang untuk tepat waktu, baik dalam hal visit pasien rawat inap, poliklinik, maupun janji rapat/pertemuan. Biarlah kita menjadi orang-orang yang menghidupi apa yang kita katakan, jujur dan dapat dipercaya. Dimulai dari hal kecil.
Menjadi orang yang penuh syukur
Di tempat kerja kita pasti ada banyak hal yang tidak ideal dan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Hal ini sering membuat kita tergoda untuk mengeluh, mengomel, dan pahit hati. Firman Tuhan terus dan terus mengingatkan kita untuk bersyukur senantiasa. Jadilah orang yang selalu bersyukur. Biarlah syukurmu melimpah dalam sikap hati, kata-kata, dan perbuatanmu.
Jika Yesus adalah sumber sukacita kita yang terbesar, tentunya itu akan tampak dalam pekerjaan kita. Orang-orang di sekitar kita yang mengenal kita akan melihat dan mengetahui apa yang paling berarti bagi kita. Dengan menginvestasikan hidup kita di tempat kerja kita –bekerja keras, percaya, dan memberi yang terbaik, kita memuliakan Allah lewat pekerjaan kita dan membuka kesempatan untuk membagikan Kabar Baik.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:16).
*)Penulis bekerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam di RS Hermina, Bandung
Diadaptasi dari majalah Samaritan cetak edisi III tahun 2019 dengan beberapa perubahan.
Comments