Perubahan drastis telah melanda institusi pernikahan dewasa ini. Perubahan tersebut membawa konsekuensi yang luar biasa, antara lain mengubah perasaan, harapan, nilai-nilai dan pola tingkah laku manusia. Salah satu dimensi keluarga yang sangat dipengaruhi adalah hilangnya relasi yang intim antara suami-istri.
Keadaan sosial masyarakat kini melahirkan masyarakat dan keluarga yang makin individualis dan impersonal. Akibatnya manusia makin jauh dari relasi, bahkan dari orang terdekat sekalipun seperti keluarga. Di sisi lain, manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial (social being). Artinya, manusia membutuhkan ikatan (bonding) atau hubungan yang intim dengan orang-orang yang terdekat, khususnya keluarga. Ikatan batin ini penting sebab menjadikan seseorang tahan terhadap stres dan kecemasan.
Akibat tuntutan kehidupan dan nilai hidup yang mengutamakan uang membuat banyak ibu harus bekerja di luar rumah. Bekerja tentu bukan masalah, namun akibatnya mereka menjadi kurang mempunyai waktu menciptakan hubungan yang saling membangun dengan pasangan dan anak-anak. Berkurangnya waktu bersama keluarga, khususnya anak-anak, menambah stres dan konflik tersendiri. Konflik tersebut menurut James Levine adalah konflik antara ‘mengutamakan kehidupan kerja atau keintiman keluarga’. Baik suami maupun istri mengalami stres, yang berperanan menciptakan keluarga-keluarga yang disfungsi.
Keintiman Tinggi, Stres Rendah
Beberapa hasil penelitian menunjukkan keintiman berkaitan erat dengan stres. Relasi yang intim bisa menjadi semacam benteng bagi efek negatif dari stres. Survei membuktikan, mereka yang intim dengan pasangan, lebih sedikit mengalami sindrom yang berkaitan dengan stres dan paling cepat mengatasi berbagai penyakit. Mereka juga paling sedikit kemungkinan kumat dengan penyakitnya dibandingkan mereka yang tidak memiliki relasi yang intim.
Untuk itu, orang yang menikah perlu belajar merawat dan mengembangkan keintiman, sebab ini berkaitan dengan kesehatan Anda. Secara praktis, berikanlah waktu yang cukup bersama pasangan. Usahakan Anda menjadi teman bicara yang menyenangkan, sedikit ada humor dan canda. Sukalah membantu ketika pasangan membutuhkan pertolongan. Anda tidak hanya fokus pada bisnis dan karir pribadi, sebaliknya perhatikan pada pasangan Anda. Berusahalah memikirkan bagamana agar pasangan Anda senang dan puas.
Merawat cinta berarti peduli, bersedia berbagi dan menyatakan diri pada pasangan tanpa rasa takut atau berpura-pura. Ada kerelaan memelihara pasangan dan memproteksi kebutuhan fisiknya dengan baik. Dalam hal ini termasuk berkorban bagi pasangan, membela pasangan saat dia terancam. Semua ini akan memberikan pasangan Anda rasa aman yang paling mendasar. Bentuk-bentuk keintiman antara lain:
Keintiman emosi. Ini merupakan pengalaman kedekatan secara perasaan, kemampuan membagikan perasaan secara terbuka, dan mendapat perhatian penuh dari pasangan. Wujudnya adalah kerinduan untuk bersama, ada kesukaan ngobrol dan jalan berdua. Intinya, sediakan waktu bermesraan secara emosi.
Keintiman sosial. Pengalaman memiliki teman dan kegiatan sosial bersama-sama. Wujudnya, tidak mudah cemburu. Sebaliknya mau akrab bergaul dengan sahabat pasangan Anda. Menyediakan waktu ngobrol dan bertemu dengan sahabat masing-masing.
Keintiman seksual (bagi suami-istri). Ini adalah pengalaman menyatakan afeksi, sentuhan, kedekatan secara fisik dan aktivitas seksual. Wujudnya adalah punya rasa tertarik pada tubuh pasangan, mengalami orgasme dan bebas dalam mengkomunikasikan masalah seksual. Tipsnya, sediakan waktu berkala menikmati hubungan seksual dengan pasangan Anda sesuai kebutuhan dan kesepakatan, juga kreatif melakukannya.
Keintiman rekreasional. Pengalaman membagi kesukaan lewat hobi, olahraga, dan rekreasi bersama. Kemampuan menikmati waktu senggang bersama. Rencanakan berlibur setidaknya dua kali setahun, yang menyenangkan bagi kedua belah pihak termasuk anak-anak.
Keintiman spiritual. Kemampuan menikmati persekutuan bersama secara rohani, bertumbuh secara iman serta saling mendoakan. Selain menikmati iman yang utuh, perlu saling menguatkan saat pasangan dalam kondisi tertekan dan banyak pergumulan. Anda menjadi teman sharing menyenangkan dan menguatkan
Jika Anda bisa membangun dan merawat keintiman di atas, maka Anda membawa kenikmatan, kepuasan pada pasangan dan diri Anda sendiri. Anda menikmati kegembiraan, kedamaian, ketentraman, dan minim stres. Sebaliknya, jika Anda tidak merawat cinta dan keintiman dapat membawa hasil yang negatif. Kiranya Tuhan terus menolong dan memelihara keintiman Anda dan pasangan, bagi kemuliaanNya.
*Penulis melayani sebagai konselor di Layanan Konseling Keluarga dan Karir LK3
/stl
Referensi:
1. Len Sperry & J. Carlson. Marital Therapy. Love Publishing Company, Colorado, 1991
2. Seni Merawat Keluarga, Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha (Pelikan Indonesia)
3. Mengubah Pasangan Tanpa Perkataan (Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha , VISI- Bandung)
4. Alasan-alasan Mempertahankan Perkawinan (Benjamin Utomo dan Julianto Simanjuntak)
Comments