top of page
Subscribe
Instagram
Facebook
Donation

Ketika Bejanamu Penuh dan Hendak Bermisi

Updated: Aug 2

ree

Ketika muda, sebagai seorang dokter Kristen, saya sering berpikir untuk memperlengkapi diri dengan banyak ilmu dan keterampilan, supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik di tempat saya bermisi.

Saya ingin cerita tentang seorang dokter Kristen bernama dr. Ragland Arul Chandran Paul (RAC Paul) dan istrinya, dr. Iris Grace Rajakumari yang menjadi misionaris pada tahun 1971 di Malkangiri, sebuah distrik kecil di India. Mereka membuka klinik sederhana dan melayani masyarakat Bondo sambil menterjemahkan Alkitab ke Bahasa Bondo agar suku tersebut dapat mengenal Injil.


Ketika remaja, RAC Paul pernah mengalami sakit serius dan hampir meninggal. Hanya karena pertolongan Tuhan, RAC Paul berhasil melewati pengalaman hidup dan mati tersebut. Pengalaman itu kemudian mendorongnya untuk bersungguh-sungguh menjalani kehidupan iman Kristen dan menerima panggilan sebagai seorang misionaris sekaligus dokter Kristen bagi suku Bondo. Ia pun bertemu dengan calon istrinya dr. Iris Grace Rajakumari yang juga terpanggil untuk menjadi dokter misi. Mereka akhirnya menikah dan bersama menjalani panggilan Tuhan untuk melayani Suku Bondo. Di masa akhir hidupnya, RAC Paul mengalami gagal ginjal yang membuatnya menjalani banyak pengobatan, termasuk prosedur transplantasi ginjal, dan dalam sakitnya, ia tetap giat mengabarkan Injil kepada banyak pasien yang ia temui saat dirawat bersama.

Setelah RAC Paul dipanggil Tuhan, pelayanan misinya tidak berhenti, tetapi dilanjutkan oleh istri dan anak-anaknya. Pada tahun 1994, dr. Iris mendirikan Reaching Hand Society (RHS), yang hingga kini telah menjangkau lebih dari 700 dari 926 desa di Malkangiri, melakukan pengeboran sebanyak 300 sumur, menurunkan angka kasus polio menjadi 0%, dan pada akhirnya mendirikan St. Luke’s Hospital.


Kini kita mengenal bagaimana sepasang suami istri dokter dipakai Tuhan untuk suku Bondo di sebuah distrik kecil di India. Bagaimana dengan kita? Apakah kita terpanggil menjadi dokter Kristen yang bermisi ke daerah terpencil untuk membawa kisah kasih Kristus kepada banyak orang yang belum mengenal-Nya? Ataukah kita masih bergumul dengan bejana kosong dimana kita masih merasa kurang pintar atau pun kurang ahli, sehingga ragu untuk melangkah pergi? dr. RAC Paul dan dr. Iris Grace mungkin merasa membawa bejana yang kosong tetapi dalam kepenuhan iman dan kuasa Kristus. Mereka meninggalkan kehidupan yang nyaman dan memilih berespon terhadap panggilan Allah untuk membangun dan mengelola sebuah klinik kecil untuk dapat melayani suku Bondo secara holistik termasuk membuat Injil dapat dipahami dalam Bahasa Bondo.

Di lain pihak, ketika kita merasa sudah siap dengan membawa bejana yang sudah penuh dengan begitu banyak pencapaian, kepintaran, keahlian, dan kemapanan hidup, dan hendak pergi untuk pelayanan misi, maka tundalah keinginan itu dan kosongkan bejana yang penuh dengan segala kelebihan dan ego diri sendiri tersebut. Sebaliknya, isilah bejana hidup dengan Iman dan kasih Kristus, dan pergilah menjalani panggilan misi sebagai dokter Kristen.


2 Korintus 4:7, “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”

Penting untuk diingat bahwa modal awal untuk bermisi adalah Iman dan Panggilan Allah, dan dalam menjalani misi tersebut, Kristus sendiri yang akan mengisi terus bejana hidup kita dan memperlengkapi kita. Sebagai dokter Kristen, marilah kita tetap setia menggumuli panggilan Tuhan dalam hidup kita, dan bertekun dalam menjalaninya, sampai akhir Tuhan memanggil kita pulang.

“Soli Deo Gloria” — segala kemuliaan hanya bagi Allah, yang dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dialah segala sesuatu (Roma 11:36)

/kb


Comments


Hubungi Kami

Dapatkan update artikel SAMARITAN terbaru yang dikirimkan langsung ke email Anda.

Daftar menjadi Samareaders sekarang!

Instagram
Facebook
Media Samaritan
Media Samaritan

 Media Samaritan 2022

bottom of page